Awal Lahir Saint Seiya: Legenda Ksatria Zodiak yang Mengguncang Era 80-an

Di antara banyaknya manga bertema olahraga atau aksi, Hikaru no Go hadir seperti angin tenang yang menghantam keras — membawa nuansa mistis, strategi, dan pertumbuhan karakter dalam satu papan permainan kuno bernama Go. Ditulis oleh Yumi Hotta dan digambar dengan apik oleh Takeshi Obata, seri ini tak hanya mengangkat permainan tradisional, tapi juga membawa semangat belajar, kegigihan, dan pencarian makna hidup lewat interaksi unik antara manusia dan arwah dari zaman Heian.

Cerita bermula saat Hikaru Shindo, seorang anak sekolah biasa, menemukan papan Go tua di loteng kakeknya — dan tanpa diduga, papan itu dihuni oleh roh Fujiwara no Sai, mantan guru Go kaisar Jepang yang arwahnya terjebak karena belum mencapai “langkah surgawi”. Melalui Sai, Hikaru mulai mengenal dunia Go, bertemu rival sejatinya Akira Toya, dan menapaki jalan panjang dari nol hingga ke panggung profesional dunia.

Namun, di balik semua permainan dan turnamen, Hikaru no Go menyimpan banyak lapisan:
🔹 Apa sebenarnya yang dimaksud dengan divine move dalam dunia Go?
🔹 Kenapa Sai terus mencari makna dari permainan meski sudah mati ratusan tahun?
🔹 Dan… apakah Hikaru mampu berdiri sendiri tanpa Sai di sisinya?

Tak sedikit pembaca dan penonton yang mengaku jatuh cinta pada Go setelah mengenal seri ini — bahkan Yukari Umezawa, seorang pemain Go profesional, ikut terlibat langsung untuk memastikan akurasi langkah-langkah dalam ceritanya.

Hikaru no Go bukan sekadar tentang permainan, tapi tentang warisan, waktu, dan hubungan antar jiwa.